Fiddy Anggriawan - Okezone
Senin, 19 September 2011 11:11 wib
 6  590
detail berita
Struktur Enzim yang berhasil dipecahkan melalui para gamer online (sumber:Google)
WASHINGTON - Pemain game (gamer) online ternyata mampu memecahkan struktur enzim yang telah lama tidak dapat dipecahkan oleh ilmuwan. Hal tersebut memberikan wawasan untuk pengembangan obat antiretroviral (obat HIV) yang lebih baik.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Structural & Molecular Biologi, yang merupakan makalah ilmiah mendalam. Pada makalah ini gamer dan peneliti diikut sertakan menjadi penulisnya.

Target dari penelitian ini adalah monomeric protase enzim, alat perantara yang memotong pembentukan molekul kompleks dari retrovirus, ini merupakan jenis Human Immunodificiency Virus (HIV).

Mencari tahu struktur protein sangat penting untuk memahami banyak penyakit dan mengembangkan obat-obatan guna menyerang enzim tersebut.

Dengan menggunakan mikroskop peneliti hanya mendapatkan gambar datar dari molekul yang ada pada enzim tersebut, namun dengan gambar 3D maka molekul dapat terlihat secara utuh dalam rangka membuat obat yang mampu menyerang target secara potensial.

Perangkat gamer online ini dinamakan Foldit. Ini sudah dikembangkan sejak 2008 oleh University of Washington. Tujuan mereka adalah membuat video game yang menyenangkan, di mana gamer dibagi menjadi beberapa kelompok yang bersaing. Persaingan ini dilakukan untuk mengungkap rantai asam amino atau blok bangunan protein dengan menggunakan satu set perangkat online.

Keheranan para ilmuwan ialah ternyata para gamer menghasilkan model yang akurat dari enzim hanya dalam waktu tiga minggu.

"Keretakan enzim memberikan wawasan baru untuk mendesain obat antiretrovoral," ungkap para peneliti, seperti dikutip  ABC Science, Senin (19/9/2011).

Obat tersebut nantinya akan mengacu pada pembuatan obat yang berguna untuk melawan HIV. Hal ini diyakini menjadi yang pertama kalinya bahwa gamer dapat menyelesaikan masalah ilmiah.

"Kami ingin melihat apakah intuisi manusia bisa berhasil, ketika metode otomatis telah gagal melakukannya," ujar Firas Khatib yang melakukan penelitian di laboratorium biokimia di University of Washington.

"Kemampuan pemain game adalah kekuatan yang tangguh, jika diarahkan dengan benar maka dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah ilmiah," tambahnya.

Seth Cooper salah satu pencipta Foldit menjelaskan mengapa gamer berhasil memetakan enzim, di mana komputer telah gagal untuk melakukannya.

"Orang-orang memiliki kemampuan penalaran spesial, sedangkan komputer tidak memiliki kemampuan seperti itu," cetus Cooper.

"Permainan menyediakan kerangka kerja untuk menyatukan kekuatan komputer dan manusia. Hasil dalam makalah ini menunjukkan bahwa game, ilmu pengetahuan dan perhitungan dapat dikombinasikan untuk membuat kemajuan yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan," simpulnya. (tyo)

Categories: