Amril Amarullah - Okezone
Selasa, 22 Mei 2012 13:31 wib
detail berita
Muhammad Luthfi Nurfkahri pemenang ketiga asal Indonesia (Foto:Intel)
JAKARTA - Jack Andraka, 15 tahun, dari Crownsville, Amerika Serikat, patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, diusianya yang masih dini, pelajar ini menyabet gelar pertama untuk penemuan metode baru alat pendeteksi kanker pankreas. 

Jack berhasil memenangkan anugerah itu pada acara Intel International Science and Engineering Fair tahun 2012 sebagai bagian dari program Society for Science & the Public, di Amerika.

Dengan menggunakan medium berbasis kertas tes diabetes, Jack berhasil menciptakan sensor celup sederhana untuk menguji darah atau urin untuk menentukan apakah pasien mengidap kanker pankreas stadium awal.

Hasil kajian itu memiliki akurasi lebih dari 90 persen dan menunjukkan bahwa sensor ciptaannya yang akan segera dipatenkan ini 28 kali lebih cepat, 28 kali lebih murah dan lebih dari 100 kali lebih sensitif dibandingkan perangkat tes yang telah ada saat ini.

Melalui pencapaiannya itu, Jack berhak menerima penghargaan Gordon E. Moore, sebuah penghargaaan senilai USD 75.000 yang diberikan untuk menghormati salah satu pendiri dan mantan CEO serta komisaris Intel.

Bukan hanya Jack, pelajar asal Indonesia, Muhammad Luthfi Nurfakhri dari SMA Negeri 1 Bogor juga tidak kalah hebat. Dia berhasil memenangkan peringkat ketiga dalam ketegori teknik (elektris dan mekanik) dan mendapatkan penghargaan sebesar US$ 1.000 untuk proyeknya yang berjudul ‘Digital Leaf Color Chart’.

Santhosh Viswanathan, Chief Representative Intel Indonesia mengatakan, kegiatan ini penting untuk terus digalakkan, mengingat ilmu pengetahuan dan matematika menjadi faktor penting untuk pertumbuhan global di masa depan.

"Kami mendukung penuh kegiatan Intel International Science and Engineering Fair (ISEF), demi untuk kemajuan dan pertumbuhan global di masa mendatang,” kata Santhosh Viswanathan, melalui rilis yang diterima Okezone, Selasa (22/5/2012).

Pada tahun ini, lebih dari 1.500 ilmuwan muda turut bersaing dalam ajang Intel International Science and Engineering Fair. Mereka ini dipilih dari 446 kompetisi serupa di sekitar 70 negara, wilayah dan teritori.

Dikesempatan yang sama, Deva Rachman, Corporate Affairs Director Intel Indonesia menyatakan, dalam kondisi ekonomi global seperti saat ini, Intel menyadari bahwa rasa ingin tahu, pemikiran kritis, serta pondasi kuat di bidang matematika dan sains merupakan hal yang penting dimiliki oleh sumber daya manusia Indonesia untuk bisa memiliki daya saing tinggi di masa depan.


(fmh)
Read More …

Categories:

Yoga Hastyadi Widiartanto - Okezone
Rabu, 16 Mei 2012 10:42 wib
detail berita
Gerhana Matahari cincin (foto: Lazypalace)
WASHINGTON - Gerhana Matahari yang pertama di 2012 akan menghiasi langit pada 20 Mei akhir pekan ini. Gerhana ini akan terjadi ketika Bulan melintas di depan Matahari dan menampilkan sebentuk "cincin api".

Diwartakan situs NASA, Rabu (16/5/2012), kejadian ini dikenal sebagai gerhana Matahari cincin (annular solar eclipse). Pada saat terjadinya nanti, Bulan akan menutupi sekira 94 persen Matahari sehingga hanya tampak sebagai cincin bercahaya.

Ratusan juta orang akan bisa menyaksikan kejadian ini. Zona gerhana kali ini merentang dari Asia Tenggara, Samudra Pasifik sampai wilayah barat Amerika Utara.

Jalur terjadinya gerhana Matahari cincin hanya selebar 200 mil saja, namun melintasi banyak tempat yang padat populasi di dunia. Tempat-tempat tersebut adalah Tokyo di Jepang, Medford di Oregon, Chico di California, Reno di Nevada, Alburquerque di New Mexico dan Lubbock di Texas. Di tempat tersebut gerhana akan terlihat sekita empat setengah menit.

"Cincin matahari pada saat gerhana Matahari cincin merupakan cahaya yang sangat terang. Meskipun sebagian besar Matahari akan tertutup, Anda tetap perlu memakai filter Matahari atau beberapa jenis proteksi tertentu untuk dapat melihatnya," papar Fred Espenak dari Goddard Space Flight Center. (fmh)
Read More …

Categories:

Hari Istiawan
Jum'at, 04 Mei 2012 10:02 wib
Nando dan Nurul mengubah urine menjadi bahan bakar mobil. (Foto: Hari Istiawan/okezone)
Nando dan Nurul mengubah urine menjadi bahan bakar mobil. (Foto: Hari Istiawan/okezone)
MALANG - Dua siswa SMAN 10 Kota Malang, Nurul Inayah dan Nando Novia berhasil menjuarai lomba teknologi International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) di Tbilisi, Georgia. Keduanya berhasil menyisihkan 101 peserta dari 40 negara dan mendapat medali emas atas prestasinya tersebut.

Kedua siswa ini berhasil menyabet penghargaan internasional dengan penelitiannya yang mengubah urine menjadi energi listrik melalui Photo Electro System. "Listrik sudah diuji coba untuk menggerakkan mobil radio kontrol," kata Nando yang juga ketua dewan riset muda SMA Negeri 10 Malang, kemarin.

Nando menjelaskan, dia bersama Nurul mengaku telah melakukan penelitian ini selama tiga bulan. Hanya dengan memanfaatkan listrik tenaga surya, kata Nando, mereka bisa mengubah urine menjadi hidrogen yang dapat menghasilkan listrik. Listrik ini dapat menggerakkan mobil yang mampu melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam. "Satu liter urine dapat menghasilkan listrik untuk melaju 17 kilometer," kata Nando.

Menurut Nando, proses elektrolisasi satu liter urine membutuhkan waktu 1,5 menit. Selain itu, urine yang digunakan hanya urine dari manusia sehat. Sebab, urine yang mengandung unsur gula atau kimia lain akan menganggu proses elektrolisasi. Urine dipilih karena proses elektrolisasi lebih efisien hanya membutuhkan catu daya 0,37 volt, bandingkan dengan air yang membutuhkan listrik 1,2 volt.

Mereka telah merencanakan alat tersebut ditanam di sebuah mobil dengan perkiraan perhitungan mencapai Rp50 juta untuk merealisasikan alat tersebut dapat menggerakkan mobil listrik. Keduanya bercita-cita merealisasi mobil listrik berbahan bakar urine tersebut dan berharap dukungan dana dari sponsor. Saat ini, mereka juga sudah mengajukan hak paten atas temuan tersebut dan berharap dukungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dalam ajang kompetisi teknologi itu, Indonesia diwakili tiga tim. SMA Negeri 10 Malang bertarung dalam kategori teknologi. Kategori fisika diwakili siswa SMA Aceh dengan membuat alat pendeteksi kemurnian minyak goreng. Temuan ini  dianugerahi mendapat medali perak. Sedangkan SMA Tangerang berlomba dalam kategori kimia dengan meneliti air bermagnet untuk meningkatkan pertumbuhan kecambah. Tim SMA Tangerang mampu meraih medali perunggu.(rfa)
sumber : okezone 
Read More …

Categories: